Skip to main content

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Bag. 1

Kamis, 11 Maret 2010
Orang bilang Guru adalah Profesi yang bertolak belakang dengan Artis, Artis akan sangat bangga kalo ada orang seprofesi atau seniornya atau bahkan para petinggi nya ikut menyaksikan penampilannya.....Kalo guru katanya Profesi yang paling gak  mau disaksikan ma rekan, apalagi atasan nya....(Kok kaya Maling ya...sama2 gak mau ktahuan orang???)


Kali ini saya mau buktikan bahwa Guru juga bisa tampil memukau di depan anak didik dan didepan rekan guru lainnya saat bertugas.
Tugas di kelas 7 Semester pertama berjalan lancar, ketika memasuki semester ke-2, saya mulai menemui kesulitan dengan mengajarkan teks berbentuk descriptive dan prosedure.
Kemampuan siswa dalam menguasai 4 language skill masih lemah, keempat skill yang dimaksud adalah Reading, Speaking, Listening dan writing. Saya sempat kebingungan dari mana saya harus memulainya...
Kebanyakan mikir dari mana mulainya...jadi ga mulai-mulai... akhirnya setelah berkonsultasi dengan rekan lainnya saya coba mulai dari membaca teks berbentuk Descriptive. Tujuan yang tersuran pada SK-KD adalah siswa memahami teks, menemukan berbagai informasi, danmemahami karakteristik pembentukan teks deskriptive tersebut.
Hari kamis (tanggalnya lupa) saya masuk kelas 7-A, dalam kegiatan inti setelah saya menyampaikan tujuan pembelajaran saya suruh siswa buka teks descriptive yang ada di buku, lalu saya bacakan dan mereka menyimak nya, kemudian saya suruh mereka membaca sambil membuka kamus kalo ada kosa kata ang tidak mereka pahami. Setelah itu saya coba lontarkan beberapa pertanyaan yang kemudia saya jawab sndiri karna siswa banyak yang tidak paham atau mungkin ngantuk......
Setelah saya menjelaskan saya suruh mereka menjawab 5 buah soal berdasarkan teks......hasilnya saya periksa dan kesimpulannya .......GAGAL TOTAL.....
Kegagalan tersebut saya terpacu untuk mencoba mencari formula supaya saya tidak capek berteriak-teriak selama 2x40 menit, Siswa merasa senang, siswa tidak terlalu merasa sedang belajar namun ada proses pembelajaran dan hasilnya diharapkan Maksimal...
Make a match dengan bantuan kartu berpasangan yang saya buat sendiri menjadi pilihan dalam pembelajaran ini dengan asumsi siswa akan merasa senang bermain mencari pasangan kartu yang berisi kosa kata yang berhubungan dengan teks, saya undang rekan-rekan sesama Guru d sekolah saya untuk menyaksikan dan melakukan Observasi terhadap kelas tersebut, namun karena berbagai kesibukan yang berkenan hadir adalah Ibu Nani Sumarni dan Pak Maman suherman yang kebetulan ketua MGMP B. Inggris di Majalengka. Selain rekan guru juga saya beruntung karena ada rekan Mahasiswa pasca sarjana UPI yang hendak melakukan penelitian  berkenan ikut melakukan observasi pada penelitian tindakan kelas saya, ialah Pak Dadang Subarnas.
Alhamdulillah Show tunggal saya sukses besar, terutama melihat antusias siswa, mereka terlihat begitu bersemangat, dan senang sepertinya mereka lupa kalo di belakang ada 3 orang tamu yang turut menyaksikan.
Selesai sudah tindakan kelas Siklus 1 saya, ketika di refleksi ternyata masih memiliki beberapa kelemahan, kelemahan yang paling menonjol adalah saya kurang dalam hal kegiatan awal memberikan motivasi dan mengaitkan pelajaran dengan pengetahuan siswa, saya bisa jawab hal tersebut, itu bukan masalah karena observer tidak tahu kalau kali ini bukan pertemuan pertama membahas teks descriptive dan ditambah lagi aga sedikit deg degan di 5 menit awal....(Harus dimikro teaching lagi nh...hehe..)   tapi hal yang paling penting adalah tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut tidak tercapai karena waktu 2x40 menit mengajar dengan model pembelajaran Make a Match terasa sangat singkat. tidak ada penyimpulan materi dan evaluasi, bahkan penekanan terhadap materi yang sesuai dengan tujuan pun masih kurang.
Semua ini setelah dicari akar permasalahannya adalah kurang baiknya saya dalam pengaturan waktu sehingga pendalaman materi terlalu lama yang menyebabkan tujuan tidak tercapai.
Siklus 1 yang sangat berharga, setidaknya saya sudah bisa membuat suasana kelas lebih baik dari sebelumnya, mudah mudahan rekomendasi hasil dari refleksi di siklus pertama dapat diperbaiki di Siklus 2,
Klik disini untuk melihat Foto lainnya

Popular posts from this blog

10 KETERAMPILAN GURU

K ali ini saya coba tampilkan tulisan yang terkait dengan tulisan sebelumnya yang berjudul Micro Teaching pada tulisan sebelumnya saya menampilkan sepuluh keterampilan yang dilatih dalam pembelajaran mikro yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar. Keteampilan khusus itu meliputi:   Ketrampilan membuka pelajaran   Keteampilan memberi motivasi Ketrampilan bertanya   Ketrampilan menerangkan Ketrampilan mendayagunakan media Ketrampilan menggunakan metode yang tepat Ketrampilan mengadakan interaksi Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal Ketrampilan penjajagan/assesment. Ketrampilan menutup pelajaran.

Perbedaan Analisis TOWS dengan SWOT

Analisa merupakan suatu yang sangat biasa digunakan oleh para pelaku bisnis bahkan merambah dunia lain maksudnya bidang lain selain bisnis karena telah dirasakan manfaat yang sangat besar dari sebuah analisa untuk perbaikan perencanaan dan strategi pencapaian di masa yang akan datang. Salah satu analisa yang dianggap ampuh adalah Analisis SWOT . Seiring dengan waktu analisis SWOT mulai ditinggalkan dan beralih ke analisis TOWS. Apa sih..Analisis SWOT ???? Silahkan klik disini , lalu apa bedanya dengan Analisis TOWS ???...(Sabar dulu ya...)

CARI POTENSI DIRI DENGAN ANALISIS SWOT

Sering kali kita mendengar istilah BAKAT TERPENDAM, Istilah tersebut terlontar ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik tanpa diduga oleh orang lain dan pelakunya sendiri karena sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal tersebut, atau kita juga sering mendengar penilaian seseorang terhadap orang lain yang dianggap berlebihan dalam melakukan sesuatu padahal semua orang dapat menilai bahwa kemampuannya tidak seperti yang dilakukannya atau yang diceritakannya biasanya diungkapkan dengan ungkapan SO k seperti sok tahu, sok pinter, sok cakep, etc… Realita yang terjadi di lingkungan terdekat kita Saya memang seperti itu, memberikan penilaian terhadap orang lain jauh lebih mudah daripada menilai diri sendiri, walaupun pada kenyataannya menilai orang lain secara Objective dari satu sudut pandang tertentu dibutuhkan latihan yang terencana, sistematis dan terkontrol supaya penilaian terhadap orang lain tidak melebar dan menjurus ke NGEGOSIP walaupun ngegosip itu emang sip…. Jika men