Cabang utama kajian filsafat (main branches of philosophy) itu terdiri dari Logika, Metafisika, Etika, Epistemologi, Estetika, Theologia, maupun Filsafat Ilmu. Ada juga yang mengatakan cabang lainnya, tergantung pada sisi mana mereka memberikan titik tekannya. Bagi pakar filsafat yang memiliki kecenderungan untuk menekuni masalah-masalah kemanusiaan, Etika dan Filsafat Politik menjadi cabang yang disorot secara khusus. Ketika titik tekan itu bergeser pada masalah-masalah kealaman atau keilmuan, maka giliran Epistemologi, Filsafat Ilmu, ataupun Metodologi Filosofis yang menjadi tumpuan. Sedangkan bila kajian yang sifatnya transendental menjadi perhatian utama, maka cabang Theologia, Ontologi, dan Metafisika yang mendapat giliran.
Secara sederhana yang dimaksud dengan cabang utama kajian filsafat adalah kriteria untuk ini adalah cabang tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengkaji semua masalah yang telah disebutkan tanpa harus terjatuh pada satu titik penekanan. Dengan demikian, orang yang ingin belajar filsafat dengan mudah akan lebih fokus mempelajari masalah-masalah tersebut tanpa harus bergelut dengan kebimbangan.
Dari sekian banyak cabang filsafat, sebenarnya ada empat cabang yang bisa dijadikan dasar untuk memahami cabang lainnya. Cabang ini pun dapat mewadahi berbagai masalah yang ada. Empat cabang filsafat yang dimaksud adalah: Logika, Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi. Berpikir, secara umum, adalah kegiatan yang biasa dilakukan manusia. Tanpa ini, manusia tidak akan bisa bertahan dalam lingkungannya ataupun menyesuaikan diri dengan yang lainnya. Namun, berpikir saja tidak cukup. Ada cara-cara berpikir yang baik dan itu menjadi pedoman baginya agar tidak berpikir secara gegabah, sembrono, semaunya, sampai pada pikiran yang sesat. Cara inilah yang disediakan Logika. Selanjutnya, dengan berpikir, manusia bisa mengetahui sesuatu (= Epistemologi), yang juga merupakan kunci pemahaman atas sesuatu yang ada, sesuatu yang mungkin adanya, dan sesuatu yang tidak ada (= Ontologi). Baru setelah itu, kita dapat melakukan sesuatu penilaian atas apa yang kita pahami atau memahami nilai dari apa yang kita pahami (= Aksiologi).
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat melihat bahwa empat cabang itu cukup netral dan bisa dipakai untuk mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia, manusia, ataupun Tuhan. Oleh karena itu, empat cabang filsafat inilah yang menjadi dasar untuk masuk dalam cabang-cabang filsafat lainnya.
Secara sederhana yang dimaksud dengan cabang utama kajian filsafat adalah kriteria untuk ini adalah cabang tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk mengkaji semua masalah yang telah disebutkan tanpa harus terjatuh pada satu titik penekanan. Dengan demikian, orang yang ingin belajar filsafat dengan mudah akan lebih fokus mempelajari masalah-masalah tersebut tanpa harus bergelut dengan kebimbangan.
Dari sekian banyak cabang filsafat, sebenarnya ada empat cabang yang bisa dijadikan dasar untuk memahami cabang lainnya. Cabang ini pun dapat mewadahi berbagai masalah yang ada. Empat cabang filsafat yang dimaksud adalah: Logika, Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi. Berpikir, secara umum, adalah kegiatan yang biasa dilakukan manusia. Tanpa ini, manusia tidak akan bisa bertahan dalam lingkungannya ataupun menyesuaikan diri dengan yang lainnya. Namun, berpikir saja tidak cukup. Ada cara-cara berpikir yang baik dan itu menjadi pedoman baginya agar tidak berpikir secara gegabah, sembrono, semaunya, sampai pada pikiran yang sesat. Cara inilah yang disediakan Logika. Selanjutnya, dengan berpikir, manusia bisa mengetahui sesuatu (= Epistemologi), yang juga merupakan kunci pemahaman atas sesuatu yang ada, sesuatu yang mungkin adanya, dan sesuatu yang tidak ada (= Ontologi). Baru setelah itu, kita dapat melakukan sesuatu penilaian atas apa yang kita pahami atau memahami nilai dari apa yang kita pahami (= Aksiologi).
Berdasarkan uraian di atas, kita dapat melihat bahwa empat cabang itu cukup netral dan bisa dipakai untuk mengkaji masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia, manusia, ataupun Tuhan. Oleh karena itu, empat cabang filsafat inilah yang menjadi dasar untuk masuk dalam cabang-cabang filsafat lainnya.