Skip to main content

Kenapa Salahkan Laser

Tim Nasional Indonesia di AFF Cup menutup tahun 2010 dengan indah, memenangkan hampir seluruh pertandingan dengan permainan cantik dan sportif kecuali satu pertandingan final leg 1 di bukit jalil.

Meski dalam tekanan Timnas dapat bermain dengan baik di babak pertama bahkan Gonzales sempat mencetak Gol namun dianulir wasit karena dianggap offside. Awal babak ke 2 pun berjalan dengan baik namun teror laser yang terjadi sejak awal pertandingan  semakin menjadi hingga akhirnya wasit sempat menghentikan pertandingan di menit 58, baru beberapa saat pertandingan dilanjutkan terciptalah gol pertama Malaysia. Teror dan gol pertama ini lah yang meruntuhkan mental dan konsentrasi pemain, sehingga dalam waktu 15 menit Malaysia mampu mencetak 3 Gol.
Tak lama Sejak pertandingan usai laser menggelora di twitter, jelas masyarakat Indonesia tidak terima dengan perlakuan ini. Saya juga sama marah besar atas perlakuan ini terlebih lagi beberapa hari kemudian media Malaysia lewat artikel yang saya baca di My Metro menyebutkan bahwa laser itu tidak hanya pada pemain Indonesia tapi juga pada pemain Malaysia dan mereka juga menulis bahwa laser di mulai di GBK, tepatnya pada pertandingan pertama saat Malaysia kalah 1 – 5 dari Indonesia dengan menyertakan bukti berupa photo keeper Malaysia yang terkena sinar laser setelah gawangnya dijebol untuk kelima kalinya.


Sebuah pernyataan yang lucu, laser itu disorotkan dari tempat yang jauh sementara pemain di lapangan sedang berlari tentu saja ada beberapa sorotan yang meleset kepada pemain Malaysia. Sementara tuduhan laser dimulai di GBK juga sangat ironi sebab sorotan laser terjadi pada Gol ke 5 dan bukan pada saat terjadi Gol atau sebelumnya melainkan setelah Gol itu terjadi. Pemilik laserpun tidak jelas dari pendukung Malaysia atau Indonesia, menurut Rajagobal laser itu berasal dari pendukung Indonesia, Masa sih?? bagi pedukung Indonesia tidak menggunakan laser juga sudah menang jadi untuk apa pake laser? Lagi pula di Liga Indonesia belum pernah terjadi kasus laser seperti ini dan sepanjang event AFF Cup ini kasus Laser hanya terjadi pada saat pertandingan Malaysia Vs Vietnam dan Malaysia Vs Indonesia sedangkan pada pertandingan lainnya bahkan pertandingan Viatnam dan pertandingan Indonesia lainnya tidak terjadi. Maka bisa saja laser itu berasal dari pendukung Malaysia yang salah sasaran atau marah terhadap penjaga gawangnya yang berpenampilan buruk malam itu.

Ini Cuma opini saya sendiri, kemungkinan salahnya besar sekali tapi setidaknya saya sudah mengungkapkan isi hati dan kepala saya tentang LASER. Salam Laserrr wuezzz..

Popular posts from this blog

10 KETERAMPILAN GURU

K ali ini saya coba tampilkan tulisan yang terkait dengan tulisan sebelumnya yang berjudul Micro Teaching pada tulisan sebelumnya saya menampilkan sepuluh keterampilan yang dilatih dalam pembelajaran mikro yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar. Keteampilan khusus itu meliputi:   Ketrampilan membuka pelajaran   Keteampilan memberi motivasi Ketrampilan bertanya   Ketrampilan menerangkan Ketrampilan mendayagunakan media Ketrampilan menggunakan metode yang tepat Ketrampilan mengadakan interaksi Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal Ketrampilan penjajagan/assesment. Ketrampilan menutup pelajaran.

Perbedaan Analisis TOWS dengan SWOT

Analisa merupakan suatu yang sangat biasa digunakan oleh para pelaku bisnis bahkan merambah dunia lain maksudnya bidang lain selain bisnis karena telah dirasakan manfaat yang sangat besar dari sebuah analisa untuk perbaikan perencanaan dan strategi pencapaian di masa yang akan datang. Salah satu analisa yang dianggap ampuh adalah Analisis SWOT . Seiring dengan waktu analisis SWOT mulai ditinggalkan dan beralih ke analisis TOWS. Apa sih..Analisis SWOT ???? Silahkan klik disini , lalu apa bedanya dengan Analisis TOWS ???...(Sabar dulu ya...)

CARI POTENSI DIRI DENGAN ANALISIS SWOT

Sering kali kita mendengar istilah BAKAT TERPENDAM, Istilah tersebut terlontar ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik tanpa diduga oleh orang lain dan pelakunya sendiri karena sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal tersebut, atau kita juga sering mendengar penilaian seseorang terhadap orang lain yang dianggap berlebihan dalam melakukan sesuatu padahal semua orang dapat menilai bahwa kemampuannya tidak seperti yang dilakukannya atau yang diceritakannya biasanya diungkapkan dengan ungkapan SO k seperti sok tahu, sok pinter, sok cakep, etc… Realita yang terjadi di lingkungan terdekat kita Saya memang seperti itu, memberikan penilaian terhadap orang lain jauh lebih mudah daripada menilai diri sendiri, walaupun pada kenyataannya menilai orang lain secara Objective dari satu sudut pandang tertentu dibutuhkan latihan yang terencana, sistematis dan terkontrol supaya penilaian terhadap orang lain tidak melebar dan menjurus ke NGEGOSIP walaupun ngegosip itu emang sip…. Jika men