Skip to main content

Degrees of Comparison


Degrees of Comparison digunakan untuk membandingkan seseorang atau sesuatu dengan orang atau benda lainnya. Secara umum Degrees of Comparison dapat dibagi menjadi 3 bagian, Yaitu :

1. Positive degree.
2. Comparative degree.
3. Superlative degree.

Oke deh,, langsung saja kita lihat satu persatu.


1.Positive degree.
a. digunakan saat membicarakan kualitas seseorang atau sesuatu tanpa pembanding.

Contoh:
• He is a tall student.
• This flower is beautiful.
• He is an intelligent boy.

Setiap kalimat diatas hanya membicarakan satu Kata Benda (Noun).

b. digunakan saat membandingkan orang, tempat, kejadian atau sesuatu tanpa perbedaan tingkatan perbandingan. Perbandingan ini juga ada yang menyebutnya dengan Equatives (Persamaan)

Contoh:
• Mika is beautiful.
  Agnes is beautiful
Maka :
  Mika is as beautiful as Agnes
Atau
  Mika is the same beautiful as Agnes
  

clip_image001

clip_image001[11]

2.Comparative degree.
digunakan saat membandingkan dua orang atau dua benda dimana terdapat salah seorang atau salah satunya yang memiliki tingkatan lebih tinggi.

Contoh:
· This house is bigger than that one.
· This flower is more beautiful than that.
· He is more intelligent than this boy.
· He is taller than Andik.


clip_image001[13]



clip_image001[15]

3.Superlative degree:

digunakan saat membandingkan seseorang atau sesuatu dengan lebih dari dua pembanding, secara sederhana dapat diartikan “paling

Contoh:
a. This is the biggest house in this street.
b. This flower is the most beautiful one in this garden.
c. He is the most intelligent in this class.
d. He is the tallest student in this class.


clip_image001[17]



clip_image001[19]



Perlu diingat bahwa Degrees of Comparison hanya berlaku untuk Adjective dan adverb saja, Degrees of Comparison tidak berlaku untuk Verb dan Noun.


Beberapa Comparative degree menggunakan akhiran “er” dan beberapa menggunakan awalan “more” sedangkan untuk Superlative degree menggunakan akhiran “est” dan beberapa menggunakan awalan “most”. Pembagasan serta contoh penggunaannya silahkan diskusikan dengan teman dulu ya…atau tanya sama Ibu/Bapak Guru di sekolah sambil nunggu “mood” nulisnya datang lagi… see U….

Popular posts from this blog

10 KETERAMPILAN GURU

K ali ini saya coba tampilkan tulisan yang terkait dengan tulisan sebelumnya yang berjudul Micro Teaching pada tulisan sebelumnya saya menampilkan sepuluh keterampilan yang dilatih dalam pembelajaran mikro yang kesemuanya itu merupakan dalam sebuah proses belajar mengajar. Keteampilan khusus itu meliputi:   Ketrampilan membuka pelajaran   Keteampilan memberi motivasi Ketrampilan bertanya   Ketrampilan menerangkan Ketrampilan mendayagunakan media Ketrampilan menggunakan metode yang tepat Ketrampilan mengadakan interaksi Ketrampilan penampilan verbal dan non verbal Ketrampilan penjajagan/assesment. Ketrampilan menutup pelajaran.

Perbedaan Analisis TOWS dengan SWOT

Analisa merupakan suatu yang sangat biasa digunakan oleh para pelaku bisnis bahkan merambah dunia lain maksudnya bidang lain selain bisnis karena telah dirasakan manfaat yang sangat besar dari sebuah analisa untuk perbaikan perencanaan dan strategi pencapaian di masa yang akan datang. Salah satu analisa yang dianggap ampuh adalah Analisis SWOT . Seiring dengan waktu analisis SWOT mulai ditinggalkan dan beralih ke analisis TOWS. Apa sih..Analisis SWOT ???? Silahkan klik disini , lalu apa bedanya dengan Analisis TOWS ???...(Sabar dulu ya...)

CARI POTENSI DIRI DENGAN ANALISIS SWOT

Sering kali kita mendengar istilah BAKAT TERPENDAM, Istilah tersebut terlontar ketika seseorang melakukan sesuatu dengan baik tanpa diduga oleh orang lain dan pelakunya sendiri karena sebelumnya dia tidak pernah melakukan hal tersebut, atau kita juga sering mendengar penilaian seseorang terhadap orang lain yang dianggap berlebihan dalam melakukan sesuatu padahal semua orang dapat menilai bahwa kemampuannya tidak seperti yang dilakukannya atau yang diceritakannya biasanya diungkapkan dengan ungkapan SO k seperti sok tahu, sok pinter, sok cakep, etc… Realita yang terjadi di lingkungan terdekat kita Saya memang seperti itu, memberikan penilaian terhadap orang lain jauh lebih mudah daripada menilai diri sendiri, walaupun pada kenyataannya menilai orang lain secara Objective dari satu sudut pandang tertentu dibutuhkan latihan yang terencana, sistematis dan terkontrol supaya penilaian terhadap orang lain tidak melebar dan menjurus ke NGEGOSIP walaupun ngegosip itu emang sip…. Jika men