Masih adakah pendukung Timnas yang mengkambing hitamkan laser atas kegagalan Timnas meraih AFF Cup? Sepertinya sudah mulai berkurang, tragedy itu hilang dengan sendirinya karena dianggap tidak seberapa dibandingkan rasa bangga terhadap TIMNAS GARUDA.
Sebelumnya saya juga menganggap kekalahan di bukit jalil adalah karena laser tapi setelah mendengarkan Rachmat Darmawan (RD) pelatih Persija dalam acara Bukan Empat Mata membuat saya sadar bahwa Malaysia lebih siap dari Timnas, dia bilang Malaysia melakukan pembinaan usia muda dan melakukan persiapan lebih baik disbanding Timnas yang baru beberapa bulan mempersiapkan Timnas ditambah lagi kurangnya uji coba pertandingan ke luar negeri untuk merasakan atmosfir away. Disinggung masalah terror Laser RD menyatakan bahwa para pemain Timnas adalah pemain pilihan seharusnya pemain sekelas mereka tidak terprovokasi oleh penonton.
RD pun seperti seluruh pendukung Timnas lainnya, dia merasa puas dan bangga melihat penampilan Timnas dan tidak mempermasalahkan raihan AFF Cup. Sementara pada desempatan lain Nugraha Besoes (Sekjen PSSI) pada acara dialog di TVONE mengatakan bahwa di tingkatan AFF masalah Laser juga dibicarakan untuk mengantisipasi aksi balas dendam suporter Indonesia. Awalnya pihak FAM membantah namun akhirnya mengakui setelah adanya labporan dari Match Commotion, sementara hukuman bagi malaysia belum ada hukuman yang pasti, mengenai denda dan hukuman pertandingan itu hanya isu.