Foto Penampakan Hantu Pocong di Cigasong kab. Majalengka adalah salahsatu berita penampakan yang membuat geger warga setelah sebelumnya tersiar kabar beberapa penampakan hantu lainnya.
Kebenaran fotonya memang harus cek dulu tentu saja sama orang yang memiliki kapasitas memeriksa keasliannya, singkatnya sama (orang yang ngerti foto, multimedia, komputer lah....) tapi kalo pertanda buruknya benar-benar sudah nyata (Asli). Lihat saja responnya, setiap ada penampakan, pasti heboh dari mulai anak-anak sampe kake-kakek, dari petani sampe pejabat negeri, dari mulut ke mulut sampe masuk Tivi.
Para alim ulama dan kyai prihatin melihat kondisi ini, betapa ngambangnya keimanan umat sekarang ini. Selain itu para guru pun harus introspeksi karena output dari pendidikan kita ternyata sangat mudah mempercayai sesuatu hal yang tidak logis tanpa berfikir dan berusaha mencari alasan kebenaran akan fakta tersebut. Jangan malah ikut-ikutan....parah duonk....
Tapi jangan asal vonis dulu sebab terbentuknya karakter masyarakat bukan hanya faktor pendidikan dan agama saja, artinya jangan salahkan dulu ulama dan guru begitu saja. Sistem sosial, dalam hal ini lingkungan masarakat secara menyeluruh sangan mempengaruhinya, sebut saja satu contoh kecilnya Tivi dengan berbagai tayangan mistis yang berbungkus religi, dramatisasi realiti show yang seolah-olah realiti serta sinetron tidak mendidik berbungkus cerita remaja.
Beberapa menit setelah posting hantu pocong cigasong majalengka, saya coba cek keasliannya ternyata hanya dengan menggunakan aplikasi biasa saja diketahui bahwa foto ini Palsu, tapi kenapa banyak yang beranggapan itu asli? Apakah karena keterbatasan kemampuan multimedia? Saya rasa alasan itu juga tidak mungkin, lalu apa alasan logis dari foto itu?